Q&A: Christian Life

Apa yang dimaksud dengan, ‘Hidup adalah untuk Kristus,’ dalam Filipi 1:21? Yunichan

 

Karena bagiku hidup adalah untuk Kristus dan mati adalah keuntungan. Demikian bunyi ayat tersebut secara utuh. Saat itu, Paulus sedang ada di dalam penjara dan ia sangat dekat dengan kematian. Jadi, baginya, jika ia tetap diizinkan hidup, hidupnya adalah untuk Kristus. Hal ini selaras dengan suratnya pula di Kolose 3 ayat yang ke-23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Paulus mengajarkan isi hati Tuhan pada kita, yakni hidup bagi Tuhan dan bukan bagi manusia. God bless you.

 

Kenapa surat Korintus mengatakan bahwa kasihlah yang terbesar? Bagaimanakah penjelasannya? Mengapa bukan iman, atau pengharapan yang terbesar? Thx, Jlu. Cindy Y. U.

 

Alasan pertama, di 1 Korintus 13:1-3 dikatakan bahwa tanpa kasih, apapun yang kita lakukan dan kita dapatkan dari Tuhan (karunia) menjadi sia-sia. Di sini Rasul Paulus terus menggunakan kata “sekalipun” yang memberi kita penegasan bahwa kasih benar-benar harus ada dalam setiap tindakan kita.

 

Di 1 Korintus 13:4-7 Paulus menegaskan apakah kasih yang sebenarnya itu. Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu (tidak iri ketika orang yang menyakitinya lebih untung darinya), tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, bersukacita karena kebenaran, menutupi segala sesuatu (tidak menjelek-jelekkan orang di depan umum), percaya segala sesuatu (percaya bahwa semua akan baik-baik saja), mengharapkan segala sesuatu (tetap berpengharapan di saat susah), serta sabar menanggung segala sesuatu (tidak mengomel saat cobaan menimpanya meski belum tentu karena kesalahannya sendiri). Maksudnya kasih itu sendiri tidak bercacat cela alias sempurna.

 

Korintus 13:8-12 pun semakin memperjelas mengapa kasihlah yang terbesar, seperti kata 13:13, yaitu  bahwa kasih tidak berkesudahan, meskipun nubuat, pengetahuan, dan bahasa roh (iman dan pengharapan) akan berhenti dan lenyap, tapi kasih tidak akan berkesudahan. Kasih adalah sesuatu yang sempurna, melengkapi setiap ketidaksempurnaan nubuatan dan pengetahuan kita yang tidak pernah bisa sempurna. Di surga tak kan lagi ada pengharapan di tengah cobaan (karena tidak akan ada pernah cobaan di surga!) ataupun iman, karena semuanya sudah nyata di depan mata kita sendiri! Tapi kasih dari Allah akan terus mengalir karena Allahlah kasih tersebut!

 

Apa yang dimaksud dengan doa yang bertele-tele? Cynthia Monica

 

Bertele-tele juga mempunyai arti “mubazir”, “berlebihan” dan juga “melantur”. Di Alkitab Tuhan berkata Ia tidak ingin kita berdoa bertele-tele. Maksudnya bukan berarti doa kita tidak boleh panjang, lama, atau mungkin juga menggunakan kata-kata indah sebagai ungkapan syukur kita. Tapi maksud Tuhan adalah doa yang sengaja dibuat “berlebihan” supaya orang yang melihat kita berdoa panjang, lebar, dan menggunakan kata-kata yang melankolis tersanjung. Kita berdoa pada Tuhan, bukan untuk kemuliaan kita sendiri. Juga Tuhan tidak mau doa kita “mubazir” dan banyak “melantur” maksudnya Tuhan tidak mau doa kita terus-menerus berlanjut pada topik itu secara berulang-ulang, karena itu bentuk orang yang tidak percaya. Contohnya, “Tuhan, besok saya ada tes lowongan kerja, Tuhan, saya mau saya bisa lulus melewati tes tersebut, karena tesnya begitu sulit, Tuhan, tolong bantu saya, Tuhan, izinkan saya lulus melaluinya, Tuhan, tolong saya jika tidak saya tidak bisa membuat orangtua saya bangga pada saya, jika kedua orangtua saya tidak bangga pada saya maka bagi saya dunia akan terasa seperti kiamat, Tuhan tolong bantu saya lulus dengan tes itu, saya sangat cemas dengan tes esok hari, Tuhan tolong saya…”

 

Kalau hukum taurat seperti tidak boleh makan makanan tertentu hingga hanya imamlah yang boleh mempersembahkan korban, mengapa hukum-hukum itu tetap tertulis di perjanjian lama? Jocelyn A. Hartono

 

Salah satu cara mengetahui jawabannya adalah mengingat kegegabahan Saul. Samuel bilang bahwa ia akan datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, tapi karena pasukannya mulai berkurang drastis dan musuhnya semakin dekat, ia sengaja mempersembahkan korban duluan. Mengapa Tuhan memandangnya sebagai dosa? Karena Saul terikat pada hukum taurat yang menyatakan bahwa hanya imamlah yang boleh melakukan persembahan korban itu.

 

Sekarang, siapapun memang boleh memberikan persembahan tanpa terikat hukum itu, tapi dari situ kita bisa mengerti mengapa Saul berdosa pada Tuhan. Kesimpulannya, hukum-hukum itu ada untuk mempernyata, memperjelas dan memperlengkap pengetahuan kita mengenai tokoh-tokoh di perjanjian lama.

 

Min, boleh nggak menikah lagi kalo suami atau istrinya meninggal? Jessica

 

Jawabannya adalah boleh. Ini alasan mengapa para pendeta menanyakan janji suci yang berbunyi, “Apakah saudara/saudari bersedia menerima … sampai maut memisahkan kalian berdua?” Di Roma 7:23 Paulus menuliskan: Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain. Hal ini tidak hanya berlaku untuk para istri, tapi juga para suami. Tidak menikah lagipun boleh, asal tidak terus terlarut dalam kesedihan.

 

Min, kalo lagi dalam dilema (misalnya) ortu nentang aku ikut pelayanan yang diusulin gereja padahal mereka Kristen yang taat ibadah karena sekolahku hancur nilainya bagaimana nih? Thx ya min, God Bless You.. Dea Tamara Zanna

 

Seperti nasihat Allah di Keluaran 20:12, kamu harus menaati orangtuamu. Mereka punya alasan yang jelas mengapa sebaiknya pelayananmu dinomorduakan dulu. Tujuan seorang pelajar sebenarnya adalah menimba ilmu. Belajarlah dengan rajin, dan jika nilaimu sudah membaik, maka kamu pasti diperbolehkan untuk pelayanan kembali.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

2 Responses to Q&A: Christian Life

  1. Yunichan @YuniqueChan says:

    ᵗʰᵃᶰᵏ ᵧₒᵤ sudah jawab, ya, mimin 🙂

Leave a comment